Dalamayat ini, Allah menerangkan bahwa tidak semua orang mukmin harus berangkat ke medan perang, bila peperangan itu dapat dilakukan oleh sebagian kaum Muslimin saja.
Artiperkata surat yunus ayat 40-41 - Brainly.co.id. Surah Yunus ayat 40 [QS. 10:40] » Tafsir Alquran (Surah nomor 10 ayat 40) Isi Kandungan Surat At Taubah Ayat 122 dan Terjemahan. √ Doa Nabi Ibrahim : Bacaan Arab, Latin dan Artinya At Taubah 40 Artinya ~ 35+ images at taubah ayat 103 artinya, q s al, al yunus ayat 40 41
Makaberlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Terhadap semua itu Allah akan memberikan perhitungan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Baca Selengkapnya. Lihat Keseluruhan Al
SuratAt Taubah ini terlogong dalam surat Madanyah yang terdiri atas 129 ayat, Dinamakan surat At Taubah karena disebut sebagai "Pengampunan" karena kata At Taubah itu sendiri yang berulang kali disebut dlan surat ini. Baca Juga: Catat Tanggal dan Waktunya, Jadwal Libur Shopee Express selama Hari Raya Idul Fitri 1443 H atau Lebaran 2022. Surat
TadabburQS.At-Taubah 123-129. Dan adapun orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit,383 maka (dengan surah itu) akan menambah kekafiran mereka yang telah ada, dan mereka akan mati dalam keadaan kafir. Makna Perkata dan Tadabbur ayat) Karya Ustadz Fathuddin Ja'far, MA yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Bayan. Bagi yang ingin mengutip
Daripenjelasan tafsir di atas, kita bisa menyimpulkan isi kandungan surat at taubah ayat 122 sebagai berikut: Mengutip qur’an kemenag, kandungan surat at taubah ayat 122 ini menjelaskan bahwa tidak semua orang mukmin harus berangkat ke medan perang, apabila peperangan itu hanya dilakukan oleh sebagian kaum muslim saja.
ArtiPerkata Surat At-Taubah Ayat 105 Beserta Terjemah Bahasa Indonesia dan Inggris Lengkap Dengan Tafsirnya. Dan katakanlah kepada mereka yang bertobat Bekerjalah kamu de-ngan berbagai pekerjaan yang mendatangkan manfaat maka Allah akan melihat pekerjaanmu yakni memberi penghargaan atas pekerjaanmu be 9105. Surat At Taubah
njPSV. Surat At Taubah ayat 122 adalah salah satu ayat tentang menuntut ilmu. Berikut ini terjemah per kata dan isi kandungan ayat tersebut. وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya ke medan perang. Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. QS. At Taubah 122 Baca juga Ayat Kursi Terjemah Per Kata Berikut ini terjemah per kata Surat At Taubah ayat 122 dan tidaklahوَمَاadalah, patutكَانَorang-orang mukminالْمُؤْمِنُونَuntuk mereka pergiلِيَنْفِرُواseluruhnyaكَافَّةًmaka mengapa tidakفَلَوْلَاpergi, keluarنَفَرَdariمِنْtiap-tiapكُلِّgolonganفِرْقَةٍdari merekaمِنْهُمْkelompok, beberapa orangطَائِفَةٌagar mereka memperdalamلِيَتَفَقَّهُواdi dalamفِيagamaالدِّينِdan untuk memperingatkanوَلِيُنْذِرُواkaum merekaقَوْمَهُمْapabilaإِذَاmereka kembaliرَجَعُواkepada merekaإِلَيْهِمْsupaya merekaلَعَلَّهُمْmenjaga diri, hati-hatiيَحْذَرُونَ Baca juga Surat Al Maidah Ayat 48 Terjemah Per Kata Isi Kandungan Surat At Taubah Ayat 122 Berikut ini isi kandungan surat At Taubah Ayat 122 yang kami sarikan dari sejumlah tafsir. Yakni Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir, Fi Zilalil Quran, dan Tafsir Al Azhar. Isi kandungan ini juga telah dimuat di WebMuslimah dalam judul Isi Kandungan Surat At Taubah Ayat 122. 1. Ayat ini menunjukkan pentingnya menuntut ilmu tafaqquh fiddin. 2. Harus selalu ada segolongan umat yang konsentrasi menuntut ilmu. Bahkan dalam kondisi perang sekalipun, ketika perangnya adalah fardhu kifayah. 3. Di setiap kaum, kabilah atau perkampungan, wajib ada yang menuntut ilmu tafaqquh fiddin sehingga perkampungan itu tidak dilanda kebodohan. 4. Di setiap kaum, kabilah atau perkampungan, juga harus ada yang berdakwah dan memberikan peringatan. 5. Misi orang yang menuntut ilmu tafaqquh fid din adalah mengajarkan ilmu itu kepada orang lain. Tak hanya belajar untuk dirinya sendiri tetapi memiliki misi dakwah dan tarbiyah. Demikian terjemah per kata dan isi kandungan Surat At Taubah Ayat 122. Tafsir lebih lengkap bisa dibaca di artikel Surat At Taubah Ayat 122. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Tarbiyah]
Islam begitu memuliakan orang-orang yang berilmu. Hal ini juga tersurat dalam firman Allah SWT dalam Alquran, termasuk yang menjadi kandungan surat At Taubah ayat At Taubah ayat 122 adalah salah satu ayat tentang pentingnya menuntut ilmu dalam Islam, dan kewajiban untuk menyebarkannya dalam surat At Taubah secara keseluruhan, ayat 122 ini juga tergolong madaniyah, yakni turun setelah Rasulullah SAW hijrah ke Surat At Taubah التوبة karena banyak diulang kata taubat dalam surat ini. Yakni pada ayat 3, ayat 5, ayat 11, ayat 27, ayat 74, ayat 104, ayat 112 dan Juga Wajib Tahu, Ini 10 Adab Buang Air dalam IslamBacaan Surat At Taubah Ayat 122 dan Asbabun NuzulnyaFoto Kandungan Surat At Taubah Ayat 122 Foto ilustrasi Alquran Sumber ini adalah bacaan surat At Taubah ayat 122 dalam tulisan Arab, latin dan artinya untuk memudahkan dalam membaca dan memahaminyaوَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَWamaa kaanal mu’minuuna liyanfiruu kaaffah. Falaulaa nafaro min kulli firqotim minhum thoo,ifatul liyatafaqqohuu fid diini waliyundziruu qoumahum idzaa roja’uu ilaihim la’allahum yahdzaruunArtinya “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya ke medan perang. Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” QS At Taubah 122Termasuk dalam kandungan surat At Taubah Terdapat dua pendapat mengenai asbabun nuzul atau penyebab turunnya ayat pertama, Ibnu Katsir berkata bahwa ayat ini turun berkaitan dengan keberangkatan kabilah bersama Rasulullah SAW ke Perang Mujahid berpendapat bahwa ayat ini berkenaan dengan sejumlah orang dari kalangan sahabat Nabi SAW yang pergi ke daerah memperoleh kebajikan dan manfaat dari kesuburan daerah itu beserta penduduknya. Mereka berdakwah kepada orang-orang yang ada yang mengatakan “Tiada yang kami lihat melainkan kalian telah meninggalkan teman kalian Rasulullah SAW dan kalian datang kepada kami.”Mendengar komentar itu, mereka merasa berdosa. Kemudian mereka meninggalkan pedalaman dan menghadap Rasulullah Juga Mengenal Muhasabah, Introspeksi Diri yang Dianjurkan dalam IslamTafsir Surat At Taubah Ayat 122Foto terjadinya perang ilustrasi perang Sumber Orami Photo StockSebelum mengetahui lebih lanjut tentang kandungan surat At Taubah ayat 122 ini, terdapat beberapa tafsir dari ayat tersebut untuk lebih memahami Tidak Semua Orang Harus BerperangSecara khusus, ayat ini terkait dengan kedudukan memperdalam ilmu yang sama pentingnya dengan berperang saat saat ada perintah agar sebagian tinggal untuk memperdalam agama di masa itu, maksudnya adalah belajar kepada Rasulullah dua nama perang di masa Rasulullah SAW. Yakni bernama ghazwah jika Rasulullah ikut dalam peperangan. Dan sariyah, yakni saat beliatu tidak ikut di dalamnya Dlahhak menjelaskan, jika perang tersebut diikuti oleh Rasulullah SAW, maka beliau mengharuskan semua laki-laki muslim untuk berperang kecuali orang-orang yang berhalangan dengan alasan syar’ yang ikut berperang ini langsung mendapat tarbiyah atau didikan dari Rasulullah SAW saat di medan apabila Rasulullah SAW tidak ikut dalam perang, beliau tidak membolehkan mereka langsung berangkat tanpa pasukan berangkat dan turun ayat Alquran, beliau membacakannya kepada sahabat-sahabat yang tinggal pasukan kembali, maka sahabat yang tinggal bersama Rasululullah SAW mengajarkan ayat itu kepada Teguh dalam AgamaAyat ini menunjukkan betapa pentingnya menuntut ilmu, khususnya ilmu agama. Sebab, keduanya adalah bentuk keteguhan umat Islam dalam membela dan menjaga itu, ayat ini mengisyaratkan agar tiap golongan atau kabilah harus memiliki wakil yang belajar ilmu agama, sehingga penyebaran ilmu bisa Hamka dalam Tafsir Az Azhar menjelaskan bahwa tafsir surat At Taubah ayat 122 ini menganjurkan untuk melakukan pembagian menjelaskan bahwa semua golongan harus berjihad, turut berjuang. Tetapi Rasulullah SAW membagi tugas mereka masing-masing. Ada yang di garis depan, ada yang di garis karena itu, kelompok kecil yang memperdalam pengetahuannya tentang agama adalah bagian dari jihad Misi Dakwah dan PendidikanKedua misi ini harus dimiliki oleh umat muslim. Harus terus belajar agama untuk diajarkan dan disebarkan atau didakwahkan kepada sekadar belajar untuk dirinya sendiri, namun memiliki misi dakwah dan pendidikan. Juga agar dapat memberi agar mereka dapat menjaga ayat ini menurut Buya Hamka, memberikan ketegasan kewajiban ahli ilmu, yakni memberikan peringatan kepada kaumnya bila mereka pulang kepada kaum itu, agar kaum itu Juga Hukum Meniup Makanan dalam Islam, Wajib Tahu!Kandungan Surat At Taubah Ayat 122Foto belajar membaca al quran Foto ilustrasi belajar Alquran Sumber Orami Photo StockDari penjelasan tafsir tersebut, terdapat isi kandungan surat At Taubah ayat 122 yang dapat disimpulkan. Di antaranyaMenunjukkan pentingnya menuntut selalu golongan yang tetap menuntut ilmu sebagai bagian dari tafaqquh fiddin, bahkan saat kondisi setiap kaum atau wilayah perkampungan, wajib ada yang menuntut ilmu agar perkampungan itu tidak dilanda setiap kaum atau perkampungan, juga harus ada yang berdakwah dan memberikan peringatan dalam hal yang belajar itu bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi memiliki memilki misi dakwah dan tarbiyah pendidikan.Harus selalu ada segolongan umat yang konsentrasi menuntut ilmu. Bahkan dalam kondisi perang sekalipun, ketika perangnya adalah fardhu Prosiding Pendidikan Agama Islam Unisba disebutkan pula kansungan surat At Taubah ayat 122 lainnya, yaitu perintah Allah SWT agar umat Islam selalu memperdalam ilmu disebutkan bahwa memperdalam ilmu secara umum hukumnya fardu kifaayah sedangkan memperdalam ilmu agama hukumnya fardhu penjelasan mengenai surat At Taubah ayat 122 yang menjelaskan mengenai pentingnya menuntut ilmu. Semoga umat Islam selalu mendapatkan semangat untuk belajar untuk memperkuat agama.
Hello Readers, dalam agama Islam, al-Quran merupakan kitab suci yang menjadi sumber utama ajaran. Setiap ayat dan perkataannya memiliki makna dan hikmah yang sangat penting untuk dipahami. Salah satunya adalah surat At Taubah ayat 122 yang memiliki arti dan makna yang sangat dalam. Mari kita simak penjelasannya! Arti At Taubah Ayat 122 Surat At Taubah ayat 122 berbunyi “Dan tidak ada yang menghalangi orang-orang mukmin untuk memberikan sedekah dengan sukarela, ketika mereka memohonkan kepada Allah dan Rasul-Nya, melainkan mereka tidak mampu.” Ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya sedekah dan bagaimana sedekah harus dilakukan dengan sukarela dan ikhlas. Dalam ayat ini juga terdapat kata “mukmin” yang menunjukkan bahwa sedekah hanya dilakukan oleh orang-orang yang beriman. Mereka yang beriman akan merasa senang dan bahagia ketika memberikan sedekah karena mereka tahu bahwa sedekah akan membawa keberkahan dan pahala di akhirat. Makna At Taubah Ayat 122 Makna dari surat At Taubah ayat 122 sangatlah dalam. Ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya memberikan sedekah dengan ikhlas dan sukarela. Sedekah yang dilakukan dengan ikhlas akan membawa keberkahan dan pahala yang besar di akhirat. Ayat ini juga mengajarkan kita bahwa tidak ada yang menghalangi kita untuk memberikan sedekah. Hanya saja, kadang-kadang kita merasa tidak mampu karena terlalu banyak kebutuhan dan kewajiban yang harus dipenuhi. Namun, jika kita memohon kepada Allah dan Rasul-Nya, maka Allah akan membuka pintu rezeki dan memberikan kemudahan bagi kita untuk memberikan sedekah. Mengapa Penting untuk Dipahami? Surat At Taubah ayat 122 merupakan salah satu ayat yang sangat penting untuk dipahami. Ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya sedekah dan bagaimana sedekah harus dilakukan dengan ikhlas dan sukarela. Sedekah yang dilakukan dengan ikhlas akan membawa keberkahan dan pahala yang besar di akhirat. Ayat ini juga mengajarkan kita bahwa tidak ada yang menghalangi kita untuk memberikan sedekah. Kadang-kadang kita merasa tidak mampu karena terlalu banyak kebutuhan dan kewajiban yang harus dipenuhi. Namun, jika kita memohon kepada Allah dan Rasul-Nya, maka Allah akan membuka pintu rezeki dan memberikan kemudahan bagi kita untuk memberikan sedekah. Dengan memahami arti dan makna surat At Taubah ayat 122, kita akan lebih mudah untuk mempraktikkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Kita juga akan lebih memahami pentingnya sedekah dan bagaimana sedekah harus dilakukan dengan ikhlas dan sukarela. Kesimpulan Surat At Taubah ayat 122 mengajarkan kita tentang pentingnya sedekah dan bagaimana sedekah harus dilakukan dengan ikhlas dan sukarela. Sedekah yang dilakukan dengan ikhlas akan membawa keberkahan dan pahala yang besar di akhirat. Ayat ini juga mengajarkan kita bahwa tidak ada yang menghalangi kita untuk memberikan sedekah. Dengan memahami arti dan makna surat At Taubah ayat 122, kita akan lebih mudah untuk mempraktikkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!
۞وَمَا كَانَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لِيَنفِرُواْ كَآفَّةٗۚ فَلَوۡلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرۡقَةٖ مِّنۡهُمۡ طَآئِفَةٞ لِّيَتَفَقَّهُواْ فِي ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُواْ قَوۡمَهُمۡ إِذَا رَجَعُوٓاْ إِلَيۡهِمۡ لَعَلَّهُمۡ يَحۡذَرُونَ, Wa maa kaanal mu’minoona liyanfiroo kaaaffah; falaw laa nafara min kulli firqatim minhum taaa’ifatul liyatafaqqahoo fiddeeni wa liyunziroo qawmahum izaa raja’ooo ilaihim la’allahum yahzaroon section 15 English Translation Here you can read various translations of verse 122 And it is not for the believers to go forth [to battle] all at once. For there should separate from every division of them a group [remaining] to obtain understanding in the religion and warn their people when they return to them that they might be cautious. Yusuf AliNor should the Believers all go forth together if a contingent from every expedition remained behind, they could devote themselves to studies in religion, and admonish the people when they return to them,- that thus they may learn to guard themselves against evil. Abul Ala MaududiIt was not necessary for the believers to go forth all together to receive religious instruction, but why did not a party of them go forth that they may grow in religious understanding, and that they may warn their people when they return to them, so that they may avoid erroneous attitudes? Muhsin KhanAnd it is not proper for the believers to go out to fight Jihad all together. Of every troop of them, a party only should go forth, that they who are left behind may get instructions in Islamic religion, and that they may warn their people when they return to them, so that they may beware of evil. PickthallAnd the believers should not all go out to fight. Of every troop of them, a party only should go forth, that they who are left behind may gain sound knowledge in religion, and that they may warn their folk when they return to them, so that they may beware. Dr. GhaliAnd in no way should the believers march out, as a whole; so, had only a section of every grouping marched out, another section would have stayed to comprehend for themselves in the religion, to study the religion and to warn their people when they return to them, that possibly they would beware. Abdel HaleemYet it is not right for all the believers to go out [to battle] together out of each community, a group should go out to gain understanding of the religion, so that they can teach their people when they return and so that they can guard themselves against evil. Muhammad Junagarhiاور مسلمانوں کو یہ نہ چاہئے کہ سب کے سب نکل کھڑے ہوں سو ایسا کیوں نہ کیا جائے کہ ان کی ہر بڑی جماعت میں سے ایک چھوٹی جماعت جایا کرے تاکہ وه دین کی سمجھ بوجھ حاصل کریں اور تاکہ یہ لوگ اپنی قوم کو جب کہ وه ان کے پاس آئیں، ڈرائیں تاکہ وه ڈر جائیں Quran 9 Verse 122 Explanation For those looking for commentary to help with the understanding of Surah Taubah ayat 122, we’ve provided two Tafseer works below. The first is the tafseer of Abul Ala Maududi, the second is of Ibn Kathir. Ala-Maududi 9122 It was not necessary for the believers to go forth all together to receive religious instruction, but why did not a party of them go forth that they may grow in religious understanding, and that they may warn their people when they return to them, so that they may avoid erroneous attitudes?[120] 120. In order to comprehend the meaning of this verse, Ayat 97 with which it is connected, should be kept in view These bedouins are most stubborn in unbelief and hypocrisy, and, in all probability, will remain ignorant of the laws of the way which Allah has sent down to His Messenger. In Ayat 97, the Quran merely diagnosed the disease and pointed out its symptoms. The bedouins were suffering from the disease of hypocrisy because of their ignorance of the laws of the Way of Allah. This was so because they had not had any connections with the center of that knowledge. Here in this concluding portion of the Surah, the remedy of that disease has been prescribed so that they should have an understanding of Islam and its implications. It is not necessary that for this purpose all of them should leave their homes and come to Al-Madinah to learn that knowledge, but some of them should come from each habitation, clan and region to the centers of the knowledge Al-Madinah, Makkah and the like and understand Islam. Then they should go back to their own habitations and create its understanding among the common people. This was a very important instruction that was given at the opportune moment to strengthen the Islamic movement. For, at that time, the people were entering into the fold of Islam in large numbers without its proper understanding. Obviously, this instruction was not needed in the initial stages of the movement, for at that time everyone who embraced Islam did so with its full understanding. No one would think of becoming a Muslim without this as this was an invitation to persecution. When the movement became successful and won power in the land, the clans and the habitations began to enter en bloc into the fold of Islam. Naturally very few of them understood the full implications of the faith before accepting it, but the majority of them were being carried into the fold, as it were, by the strong current that had been generated by the movement. Outwardly this immense increase in numbers appeared to be a source of strength to Islam, but in reality such people as had no true understanding of Islam and were, therefore, not prepared to fulfill its moral obligations, were not only useless for the Islamic system but were actually harmful to it. This side of the matter became quite apparent during the preparations for the Tabuk expedition. That is why Allah sent down the instruction that necessary steps should be taken for the integration of the Islamic community so that it may keep pace with the immense increase in its number. Therefore some people should be brought out from every habitation and taught and trained in the requirements of Islam and these in their turn should teach and train their own people so that the whole Muslim population should understand Islam and obtain the knowledge of the limits prescribed by Allah. In this connection, it should also be clearly understood that the command about mass education given in this verse is not merely about literacy but it had the definite aim of imparting the understanding of the way of Islam among the masses and enabling them to refrain from un-Islamic ways. This is the real and permanent aim of education that has been set before the Muslims by Allah himself. Therefore every system of their education shall be judged by this criterion and shall be regarded Islamic only to the extent it fulfills this aim. It does not, however, mean that Islam is against the spreading of literacy and teaching of the purely mundane subjects to the masses, but it simply means that the primary aim of the Islamic education should be the achievement of the objective which has been mentioned above in italics. Without this, it does not consider any education to be education at all, even if it were to produce Einsteins and Freuds of the age. It will be worthwhile to consider the true significance of the words used in the context, for they created a strange misunderstanding among the people of the later period, and produced lasting poisonous effects on the religious education of the Muslims, nay, on their whole religious life in general. It is obvious that Allah used these words in order to lay down the objective of education before the Muslims, which was this to understand the Islamic way of life and have an insight into its system to be familiar with its true nature and spirit so as to be able to judge and differentiate between the Islamic and the un-Islamic ways of thought and conduct in every aspect of life. But later on when the knowledge of the Muslim law was given the technical name of fiqh, it gradually developed into the science of the details of external form as opposed to the spiritual aspect of the Islamic law. As the word fiqh is of the same root as used in this verse, a misunderstanding was created that this command of the Quran was about acquiring the knowledge of fiqh in the above-mentioned sense. It is true that this knowledge is of great importance in the Islamic system of life, but it is not all that is required by the Quran but only a part of the objective. It is not possible to recount here all the damages that the Muslim community has suffered because of this misunderstanding, but suffice it to say that this is the thing, which is responsible for reducing the religious education of the Muslims to the knowledge and interpretation of the external form of Islam without paying any attention to the spirit of Islam. This inevitably resulted in making lifeless formalism the ultimate goal of the life of the Muslims. Ibn-Kathir 122. And it is not proper for the believers to go out to fight – Jihad all together. Of every troop of them, a party only should go forth, that they may get instructions in religion, and that they may warn their people when they return to them, so that they may beware of evil. Allah the Exalted here explains His order to Muslims to march forth with the Messenger of Allah for the battle of Tabuk. We should first mention that a group of the Salaf said that marching along with the Messenger , when he went to battle, was at first obliged on all Muslims, because, as they say, Allah said, ﴿انْفِرُواْ خِفَافًا وَثِقَالاً﴾ March forth, whether you are light or heavy ﴿941﴾, and, ﴿مَا كَانَ لأَهْلِ الْمَدِينَةِ وَمَنْ حَوْلَهُمْ مِّنَ الاٌّعْرَابِ﴾ It was not becoming of the people of Al-Madinah and the bedouins of the neighborhood… ﴿9120﴾. However, they said, Allah abrogated this ruling 941 and 9120 when He revealed this Ayah, ﴿9122﴾. However, we could say that this Ayah explains Allah’s order to participate in battle on all Arab neighborhoods, that at least a group of every tribe should march for Jihad. Those who went with the Messenger would gain instructions and studies in the revelation that came down to him, and warn their people about that battle when they returned to them. This way, the group that went with the Prophet will achieve both goals ﴿Jihad and learning the revelation from the Prophet ﴾. After the Prophet , a group of every tribe or neighborhood should seek religious knowledge or perform Jihad, for in this case, Jihad is required from at least a part of each Muslim community. `Ali bin Abi Talhah reported from Ibn `Abbas about the Ayah, ﴿وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنفِرُواْ كَآفَّةً﴾ And it is not proper for the believers to go out to fight – Jihad all together. “The believers should not all go to battle and leave the Prophet alone, ﴿فَلَوْلاَ نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَآئِفَةٌ﴾ Of every troop of them, a party only should go forth in the expeditions that the Prophet sent. When these armies returned to the Prophet, who in the meantime received revealed parts of the Qur’an from Allah, the group who remained with the Prophet would have learned that revelation from him. They would say, `Allah has revealed some parts of the Qur’an to your Prophet and we learned it.’ So they learned from them what Allah revealed to His Prophet in their absence, while the Prophet sent some other men into military expeditions. Hence Allah’s statement, ﴿لِّيَتَفَقَّهُواْ فِى الدِّينِ﴾ that they may get instructions in religion, so that they learn what Allah has revealed to their Prophet and teach the armies when they return, ﴿لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ﴾ so that they may beware.” Mujahid said, “This Ayah was revealed about some of the Companions of the Prophet who went to the desert and were helped by its residents, had a good rainy year and called whomever they met to guidance. The people said to them, `We see that you left your companions and came to us.’ They felt bad in themselves because of this and they all came back from the desert to the Prophet . Allah said, ﴿فَلَوْلاَ نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَآئِفَةٌ﴾ Of every troop of them, a party only should go forth, those who seek righteousness ﴿such as to spread the call of Islam, while others remain behind﴾, ﴿لِّيَتَفَقَّهُواْ فِى الدِّينِ﴾ that they may get instructions in Islamic religion, and learn what Allah has revealed, ﴿وَلِيُنذِرُواْ قَوْمَهُمْ﴾ and that they may warn their people, when those who went forth returned to them, ﴿لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ﴾ so that they may beware of evil.” Qatadah said about this Ayah, “It is about when the Messenger of Allah sent an army; Allah commanded them to go into battle, while another group remained with the Messenger of Allah to gain instructions in the religion. Another group returns to its own people to call them to Allah and warn them against Allah’s punishment of those who were before them.” It was also said that this verse, ﴿وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنفِرُواْ كَآفَّةً﴾ And it is not proper for the believers to go out all together. is not about joining Jihad. They say that the Messenger of Allah invoked Allah against Mudar to try them with years of famine, and their lands were struck by famine. The various tribes among them started to come, entire tribes at a time, to Al-Madinah, because of the hardship they faced and they would falsely claim that they are Muslims. This caused hardship for the Companions of the Messenger and Allah revealed to him that they are not believers. The Messenger of Allah sent them back to their tribes and warned their people not to repeat what they did. Hence Allah’s statement, ﴿وَلِيُنذِرُواْ قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُواْ إِلَيْهِمْ﴾ and that they may warn their people when they return to them, Quick navigation links
HomeQuranTeks Bacaan Surat at Taubah Ayat 122 Lengkap Dengan Artinya PerkataTeks Bacaan Surat at Taubah Ayat 122 LengkapSurat “At Taubah” berarti pengampunan, dimana pada surat ini berbicara mengenai pengampunan yang banyak sekali disebut sehingga akhirnya ia dinamai dengan surat at taubah. Postingan kali ini akan mengutip mengenai teks bacaan surat at taubah ayat 122 dalam tulisan arab dan latin serta artinya perkata mufradat dalam bahasa kita sudah membahas ayat pada surat at taubah pula, yakni surat at taubah ayat 119 yanag mana sobat bisa membacanya pada postingan كَانَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لِيَنفِرُواْ كَآفَّةٗۚ فَلَوۡلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرۡقَةٖ مِّنۡهُمۡ طَآئِفَةٞ لِّيَتَفَقَّهُواْ فِي ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُواْ قَوۡمَهُمۡ إِذَا رَجَعُوٓاْ إِلَيۡهِمۡ لَعَلَّهُمۡ يَحۡذَرُونَ ١٢٢ Teks Latin wa mā kānal-mu`minụna liyanfirụ kāffah, falau lā nafara ming kulli firqatim min-hum ṭā`ifatul liyatafaqqahụ fid-dīni wa liyunżirụ qaumahum iżā raja’ū ilaihim la’allahum yaḥżarụn Arti Perkata Mufradat ٱلۡمُؤۡمِنُونَكَانَ۞وَمَاorang-orang mukminada/patutdan tidakفَلَوۡلَاكَآفَّةٗۚلِيَنفِرُواْmaka mengapa tidakseluruhnya/semuanyauntuk mereka pergiكُلِّمِننَفَرَsetiapdarikeluar/pergiطَآئِفَةٞمِّنۡهُمۡفِرۡقَةٖkelompok/beberapa orangdiantara merekagolonganٱلدِّينِفِيلِّيَتَفَقَّهُواْagamadidalam/tentanguntuk mereka memperdalamإِذَاقَوۡمَهُمۡوَلِيُنذِرُواْapabilakaumnyadan untuk memperingatkanلَعَلَّهُمۡإِلَيۡهِمۡرَجَعُوٓاْsupaya merekakepada merekamereka kembaliيَحۡذَرُونَmereka menjaga diri/hati-hati122. Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya ke medan perang. Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga sobat menginginkan bacaan surat at taubah dalam bentuk mp3 full, sobat bisa dapatkan disini Download Surat At Taubah Mp3 FullDemikianlah kutipan Teks Bacaan Surat at Taubah Ayat 122 Lengkap Dengan Artinya mufradat Perkata dalam bahasa Indonesia sehingga mudah untuk difahami. Wallahu A’lam Bishawaab
arti perkata surat at taubah ayat 122